| | |

BUNDA HAJAR

Masih ingat saat saya menulis status tentang Siti Hajar, saat idul adha 11 tahun lalu. Saat itu saya begitu terkesan dengan ketaqwaan Bunda Hajar pada Allah Ta’ala. Kisah perjuangannya diabadikan dalam ibadah haji dan dari keturunannya lah lahir Sang Nabi Terakhir.

Saya terkesan dengan ketaatannya dalam mengikuti petunjuk, keberserahdirian dan imannya yang luar biasa kepada Allah Ta’ala. Rela ditinggal sendiri di tengah gurun dengan seorang anak yang masih bayi. Jika bukan karena iman yang kuat padaNya, rasanya tidak mungkin seseorang begitu teguh dan berani menjalani sesuatu yang terlihat kejam dan mustahil. Begitu percaya bahwa Allah akan melindungi, dan setiap pengaturanNya adalah baik.

11 tahun kemudian, kekaguman saya padanya menguatkan saya utk menjalani takdir yang tidak mudah. Saya diingatkan kembali pada ini, setiap kali ingin mengeluh di dalam hati. Keberserahdirian tidak didapat dengan rasa nyaman, dia didapat dari perjuangan melalui takdir yang mungkin sulit.

Bahwa ada Dia dalam setiap perjalanan, ada kemudahan dibalik kesulitan, ada pertolongan dalam setiap kesukaran. Bahwa Dia ada, melihat, dan menginginkan saya percaya pada pengaturanNya, 100% tanpa keraguan. Sehingga saya benar-benar bisa bersaksi, ‘alastu birabbikum? Iya, Dia Tuhanku, pelindungku dan penjaga dalam setiap urusan.

Similar Posts

  • SUDUT PANDANG

    Saat sedang mencuci piring dan menyiapkan makanan anak-anak di rumah, saya tiba-tiba menyadari saat ini, saya sering melakukannya dengan suka cita. Berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika saya merasa tugas-tugas rumah tangga hanya menambah beban saja. Seperti banyak ibu-ibu bekerja lainnya, merasa tidak adil saat harus berperan ganda. Bekerja juga, mengerjakan urusan rumah pun harus….

  • | |

    HIROSHIMA DAN KEJAHATAN MANUSIA

    Delapan puluh tahun lalu, pagi itu hidup berjalan sebagaimana biasa bagi sebagian besar dari mereka. Anak-anak berangkat ke sekolah, orang tua bekerja, sebagian tinggal di rumah untuk mengurus rumah. Anak-anak berlarian, remaja bercengkrama, orang dewasa mungkin dipusingkan dengan beban hidup di masa perang. Tidak ada yang menyadari bahwa sebentar lagi kehidupan di kota ini akan…

  • | |

    SLOW LIVING

    H+13, dua minggu kurang sehari sudah belajar hidup dengan gerak terbatas. Alhamdulillah sudah bisa sesekali keluar rumah, either ke tempat kerja, RS atau ya keluar sejenak melihat dunia. Kaki masih sedikit bengkak, tapi sejauh ini mulai enak dibawa jalan, meskipun belum bisa lama dan jauh. Gimana rasanya hidup dengan gerak dan ruang terbatas selama nyaris…

  • | | | |

    CATATAN HIDUP

    Pertama kali masuk dunia marketing profesional, sales marketing tepatnya di tahun 2021. Saat itu Covid sedang melanda, bisnis suami sedang turun dan saya yang duduk di tim manajemen, harus mengambil alih pekerjaan day to day sales, karena kondisi bisnis di masa covid. Tepatnya menjadi sales B to B, berhadapan langsung dengan klien dari beragam perusahaan,…

  • CINTA

    Kata-kata paling romantis yang saya dengar belakangan ini adalah: “ketika kamu sedang mengingat Allah, maka sesungguhnya Dia pun sedang ingat kepadamu.” Tidak ada cinta yang bertepuk sebelah tangan dan tak berbalas, bila bersamaNya. Indah bukan?

  • | | |

    TENTANG INGATAN

    Libur awal tahun ini kami manfaatkan dengan camping di suatu tempat yang pernah kami kunjungi sebelumnya. Sebuah area camping di kaki gunung salak, tidak jauh dari kawasan objek wisata Curug nangka. Ingatan saya tentang tempat ini adalah ingatan yang romantis dan menyenangkan. Area camping yang hijau dan luas, aneka tanaman dan pepohonan di sekitarnya, udara…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *