PADA SEBUAH PEMAKAMAN

Selasa, 25 November 2008, menjelang pukul 4 sore. Langit cerah dan cuaca panas perlahan berubah menjadi mendung saat aku hadir di pemakaman itu. Perlahan-lahan sosok kaku berbalut kafan diturunkan menuju tempat peristirahatannya yang terakhir. Isak tangis perlahan, suasana haru dan sunyi menyelimuti pemakaman. Suara azan dilafazkan dan doa-doa dipanjatkan memohon keridhaan Sang Pencipta untuk menerima jiwa yang telah terbebas dari raganya.

Inilah pertama kalinya aku kembali menghadiri sebuah pemakaman setelah bertahun-tahun yang lalu. Sejujurnya, ada perasaan takut, yang mungkin tidak beralasan, untuk bisa tetap tinggal hingga ritual pemakaman berakhir. Berulangkali aku hanya datang pada saat acara takziyah atau sebelum mayit dikuburkan. Namun hari ini, walaupun mungkin awalnya tidak direncanakan, aku mengantarkan sang jasad kepada tempatnya kembali.

Suara azan dilafazkan, doa-doa dipanjatkan, isak tangis mengiringi kepergian. Tiba-tiba aku terhenyak dan tersadar bahwa di hadapanku saat ini, terhampar kenyataan hidup hakiki seorang anak manusia. Terlahir ke dunia, menjalani kehidupannya yang berwarna, untuk kemudian kembali pada-Nya. Tidak lebih dan tidak kurang. Tidak ada harta yang dibawa, rekan, teman, kerabat, jabatan, pangkat, kehormatan, gelar dan semuanya akan ditinggalkan begitu saja.

Langit di atas masih berwarna kelabu ketika perlahan-lahan tubuh kaku itu ditimbun tanah. Perlahan sekali namun pasti, ada kesadaran yang mengalir pelan di urat nadi dan detak jantung. Kesadaran akan hakikat hidup sebenarnya dan esensi dari keberadaan manusia. Kenyataan tak terelakkan dan tak bisa ditawar-tawar tentang hidup dan kehidupan. Kenyataan pada akhirnya kita harus kembali, tak peduli apa yang telah kita capai dan setinggi apapun derajat kita di mata manusia dan seberkuasa apapun Kita. Kenyataan bahwa pada dasarnya Kita adalah makhluk yang lemah dan sendirian, dan tidak akan pernah bisa mengelak dari kematian.

Aku menarik nafas dalam-dalam, menghela sesak yang tiba-tiba datang. Sebagai manusia, apa yang sudah kupersiapkan untuk menjelang kematian yang sewaktu-waktu bisa saja datang? Akankah keberadaanku sebagai manusia harus selesai begitu saja ketika maut datang menjelang? Akankah rekam jejak hidupku hanya akan penuh dengan hal-hal remeh-temeh tentang kehidupan sehingga membuatku mungkin tidak pantas untuk dikenang? Tubuhku bergetar mengingatnya karena sejauh ini mungkin hal itulah yang kulakukan.

Tuhan, bantu Aku untuk terus mengerti dan memahami hakikat hidup ini. Tuhan, Bantu aku untuk meletakkan dunia di tanganku dan bukan di hatiku. Tuhan, bantu aku untuk selalu ikhlas, apapun yang terjadi, seburuk apa pun kejadian yang kualami. Tuhan, Bantu aku agar terus dapat memberi dan berbagi dan tidak hanya memikirkan diri sendiri. Amin ya Rabbal Alamin…

Similar Posts

  • | |

    MIMPI

    Beberapa hari lalu saya sering bermimpi sesuatu yang membuat saya kurang nyaman. Bukan mimpi yang menakutkan, namun terasa aneh dan random saja. Terjadi beberapa hari sehingga saya bertanya-tanya kenapa. Lalu saya tiba-tiba teringat mimpi saya ini selalu terkait sesuatu yang saya pikirkan sebelumnya. Misalnya hari itu terlintas pikiran tentang A, maka malamnya hadir dalam bentuk…

  • |

    De Clan Kafe

    Nemu tempat ini saat sedang muter di Depok menyelesaikan beberapa urusan. Tempatnya di pinggir jalan Tole Iskandar, sebelum Bella Casa kalau dr arah depok timur/tip top ke siliwangi/margonda. Saat sedang ngider, eh kelihatan lah tempat ini. Kebetulan lapar dan capek serta masih nunggu satu urusan lagi di depok yg baru bisa diberesin di atas jam…

  • SITA 2023

    Alhamdulillah dikasih Allah kesempatan memandu salah satu acara besar yang selalu saya tunggu-tunggu: Silaturahmi Tahunan (SITA) Thariqah Qudusiyah-Perkumpulan Islam Paramartha. Biasanya hanya menikmati sajiannya dari layar kaca (sejak pandemi) atau hadir ke acara di hari H, sebagai tamu saja. Menikmati hidangan lahir batin-nya. Meskipun sering berbicara di depan publik, menjadi MC di acara ini buat…

  • | |

    CERITA SAHABAT

    Kemarin saya mendapatkan pembelajaran yang luar biasa dari cerita salah satu sahabat saya, ibu Lulu Lumi Dewi Sekarsasi ‘Lulu’ . Dia bercerita tentang pembongkaran makam salah satu kerabatnya, utk keperluan pemakaman kerabat yang lain. MasyaAllah, saat makam dibongkar, kondisi mayyit masih dalam keadaan utuh dan baik. Kain kafan dan tubuh tidak hancur, hanya di beberapa…

  • | | |

    KEBAIKAN HATI

    Rabu sore menjelang maghrib, dengan langkah tergesa-gesa aku memasuki pelataran mall menuju salah satu klub kebugaran dimana aku terdaftar sebagai anggota-nya. Waktu sudah menunjukkan jam 6 kurang dan waktu maghrib sudah tiba. Hari ini aku ingin mengikuti salah satu kelas yang belum pernah ku ikuti sebelumnya. Aku lirik jam di handphone, masih ada waktu untuk…

  • POLIGAMI

    Why I marry him?Pertanyaan ini datang bertubi-tubi saat saya memutuskan untuk bersedia menikah dengannya. Trust me, itu bukan keputusan mudah. Butuh waktu bermalam-malam, penuh keraguan, kebingungan, kekhawatiran sebelum mengatakan ‘i do’. Bukan ‘iya’ yang ajeg, tapi penuh kegalauan yg sewaktu-waktu bisa berubah di detik terakhir. Segalau itu? Iya segalau itu. Apakah saya tidak mencintainya? Saya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *