LAPANG
Ada masa-masa dimana keuangan saya lebih leluasa. Saya bisa bebas membelanjakan uang sesuai keinginan tanpa banyak kekhawatiran. Kemudian Allah menyempitkan kondisi ini, sehingga saya harus mengatur ulang prioritas dalam keuangan dan mengeluarkan uang dengan lebih berhati-hati.
Awal disempitkan saya sempat sedih dan cenderung terbebani. Pendapatan yang berkurang, namun pengeluaran nyaris sama saja atau bahkan bertambah. Saya jadi cenderung membandingkan situasi lapang dan agak terbatas ini dan merasa sedih karenanya.
Namun kemudian saya menyadari, ada banyak hal yang berubah ketika Allah sempitkan. Saya jadi rajin membuat budgeting perbulan, juga mencatat pengeluaran, yang sebelumnya tidak saya lakukan. Saya juga jadi lebih mindful dalam mengeluarkan uang. Lebih bertanya apakah memang harus saya beli, kebutuhan atau keinginan? Apakah ini hanya sekedar hawa nafsu atau bukan? Pendek kata, jadi lebih bertanggung jawab terhadap pengeluaran.
Saya kemudian berpikir, sungguh Allah Maha Tahu apa yang saya butuhkan. Ujian dalam masa-masa lapang memang cenderung melenakan. Kita jarang berpikir panjang di masa-masa lapang karena kemudahan yang diberikan. Padahal apa yang kita terima benar-benar akan dipertanggungjawabkan.
Saya merasa berterimakasih pada Allah atas pengajaran-pengajaran ini. Sungguh tidak terbayangkan jika dalam usia yang makin menua, masih kurang bertanggung jawab terhadap apa-apa yang Allah berikan ini. Padahal maut bisa kapan saja menjemput, tanpa bertanya apakah saya sudah lebih amanah dalam mengelola rezeki dariNya. Dalam kesempitan, Dia Ta’ala seringkali menyelamatkan.
Wallahu’alam.