PERLAHAN-LAHAN

Hari ini pada saat latihan yoga rutin, saya baru menyadari bahwa perbaikan kekuatan anggota tubuh saya berlangsung perlahan-lahan. Pada awal latihan, perbaikan awal adalah pada kekuatan lengan atas. Kekuatannya saat ini semakin meningkat, sejalan dengan latihan rutin yang dilakukan.

Fokus berikutnya berpindah ke area paha dan perut. Perpindahan ini sebenarnya tidak saya rencanakan, tapi terjadi begitu saja. Saya yang tadinya kesulitan melatih otot perut, perlahan mulai menemukan ritme dan caranya. Semakin memahami bagaimana melakukannya.

Demikian ternyata segala hal berkembang perlahan-lahan, sejalan dengan niat dan konsistensi dari apa yang dilakukan.

Hal yang sama saya rasa juga berlaku dalam hal perbaikan diri. Kita juga mungkin tidak bisa mengubah kebiasaan atau perilaku atau sudut pandang kita yang kurang tepat sekaligus. Semuanya harus dilakukan perlahan-lahan, satu persatu. Saat yang satu menguat, yang lain mengikuti. Yang penting adalah niat dan konsistensi.

Jika ingin mengubah kebiasaan buruk, mungkin bisa dimulai dari hal yang paling mudah diperbaiki. Begitu juga jika ingin membentuk kebiasaan baik. Ingin memperbaiki ibadah, mungkin bisa diubah dengan berusaha sholat tepat waktu dulu. Nanti perlahan-lahan bisa ditambah dengan sholat Sunnah atau ibadah lain, sejalan dengan sholat yg berusaha diperbaiki. Jika satu hal baik sudah rutin dilakukan, semoga hal baik lain lebih mudah menyusul.

Mulai dengan hal yang kecil, hal yang paling mudah, mulai sekarang dan saat ini. Mulai juga dengan konsistensi.

Semoga kita setiap hari menjadi selalu lebih baik lagi. Amin…

Similar Posts

  • | | |

    CAHAYA

    “Ya Allah jadikanlah cahaya dalam kalbuku, cahaya dalam lisanku, cahaya dalam mataku, cahaya dalam pendengaran ku. Cahaya pada sebelah kanan kiri ku, cahaya dari atasku dan dari bawahku. Nur dari depanku dan dari belakangku. Serta jadikanlah nur dalam jiwaku (nafs-ku), dan besarkanlah cahaya untukku.” -Mukhtarul Ahadist hal 79- Hati yang selalu bergemuruh, tidak akan melihat…

  • | |

    Cerita Hari Ini

    Tadi pagi berencana melayat ke rumah salah seorang sahabat yang kehilangan ayahnya. Sebelumnya ada janji dengan seseorang, yang harus dipenuhi dulu sebelum ke sana. Sebelum berangkat tiba-tiba anak bujangku sakit. Muntah-muntah, tepat ketika grabcar udah di belakang rumah. Dengan hati bingung akhirnya memutuskan untuk pergi, setelah memastikan dan berpesan sama si adik untuk segera telpon…

  • |

    STRES DAN CARA MEMANDANG HIDUP

    Bagaimana kita seharusnya memandang hidup? Pertanyaan ini muncul saat saya dan seorang teman memandu sesi training tentang stres dan pengelolaannya. Apa sih yang menyebabkan stres? Apa itu stres sebenarnya? Apakah stres selalu negatif? Pertanyaan-pertanyaan sekaligus curhatan tentang stres di kehidupan sehari-hari, baik di tempat kerja maupun pribadi, mengalir sepanjang sesi tersebut. Diskusi itu mendorong saya…

  • PARA PENCARI

    Seorang teman bercerita bahwa pada suatu waktu, dia pernah merasa sangat merinding mendengarkan seorang artis bernyanyi di panggung. Perasaan ini jarang sekali dia rasakan, jika menyaksikan suatu pertunjukan. Padahal jika dilihat lahiriahnya, tampilan musisi ini jauh dari kata syar’i. Sahabat ini kemudian bertanya pada sang artis/musisi, apa gerangan yang membuat dia merasa pertunjukan sang artis…

  • | |

    UJIAN DAN PELAJARAN HIDUP

    “Ibu nomor antrian keberapa, Bu?” tanya perempuan muda yang ramah itu. Aku melihat nomor antrian di tanganku: lima puluh tujuh.“Saya ada dua nomor antrian, Bu. Ibu silakan pakai yang ini saja,” katanya sambil menyodorkan tiket nomor 26. Aku bersyukur, tidak harus mengantri panjang untuk kunjungan pertamaku ke RSUI hari ini. Ya, aku memang harus mengulang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *