| |

BERUNTUNG

Keberuntungan terbesar adalah ketika Dia menunjuki kesalahan-kesalahanmu dan membuatmu bertobat karenanya.

Ketika istighfarmu berbunyi, dan permohonan ampunanmu benar-benar terasa sampai ke jiwa.

Di titik itu, akhirnya kau benar-benar bisa memahami apa artinya ‘Tunjuki aku jalan yang lurus’.

Tak sekedar ucapan tanpa makna,yang berulang dilantunkan, 17 kali sehari, seperti mantra.

Berulang, namun sepi dari rasa.

Similar Posts

  • | | |

    Membesarkan Anak, Menemukan Kesejatian Diri

    Saat ke Jepang kemarin, ada satu pengalaman menarik dan membahagiakan hati yang saya dapatkan terkait kehidupan anak saya di sana. Saat di sana, saya diperkenalkan anak saya pada dua atasannya yang merupakan warga negara Jepang — satu perempuan dan satu laki-laki. Saat kami datang, Radja sedang tidak bekerja. Awalnya hanya ada atasan perempuannya saja, yang…

  • AWAN

    Seperti awan-awan yang mengambang di angkasa, kau kira bisa kau genggam dan kau bawa pulang. Seperti itulah hidup yang kau pikir bisa kau kendalikan, sementara dia perlahan-lahan keluar dari genggamanmu. Hidup memang serapuh itu, kawan. Lalu pada siapa kau letakkan genggaman tanganmu?

  • | |

    CERITA SAHABAT

    Kemarin saya mendapatkan pembelajaran yang luar biasa dari cerita salah satu sahabat saya, ibu Lulu Lumi Dewi Sekarsasi ‘Lulu’ . Dia bercerita tentang pembongkaran makam salah satu kerabatnya, utk keperluan pemakaman kerabat yang lain. MasyaAllah, saat makam dibongkar, kondisi mayyit masih dalam keadaan utuh dan baik. Kain kafan dan tubuh tidak hancur, hanya di beberapa…

  • | | |

    KEMATIAN

    Beberapa pekan ini saya menerima kabar beruntun kematian teman, saudara, maupun pasangan dari teman yang saya kenal cukup baik. Sebagian kematian ini diawali dengan sakit, sebagian lagi terjadi dengan tiba-tiba. Kabar kematian ini datang beruntun seolah tidak memberi saya waktu untuk mencerna cukup jauh setiap beritanya. Sembilan kabar kematian, dalam kurun waktu kurang lebih 3…

  • |

    Cerita tentang Gym

    Dulu nge-gym itu konotasinya gak terlalu baik di kepala saya. ‘Ngapain sih nge-gym, nanti jadi sokot’ (sokot’=berotot, bahasa Bengkulu), begitu saya berpikir kalau lihat yang nge-gym. Sampai kemudian saya dihadapkan pada kenyataan, meskipun sudah olahraga teratur, otot badan saya cenderung masih lemah, terutama daerah kaki. Saya masih suka lelah jika berjalan jauh, masih gampang sakit…

  • | |

    HIROSHIMA DAN KEJAHATAN MANUSIA

    Delapan puluh tahun lalu, pagi itu hidup berjalan sebagaimana biasa bagi sebagian besar dari mereka. Anak-anak berangkat ke sekolah, orang tua bekerja, sebagian tinggal di rumah untuk mengurus rumah. Anak-anak berlarian, remaja bercengkrama, orang dewasa mungkin dipusingkan dengan beban hidup di masa perang. Tidak ada yang menyadari bahwa sebentar lagi kehidupan di kota ini akan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *