KEBAIKAN KECIL

Saat sedang perjalanan ke kantor, saya mendengarkan curhat driver taksi online yang saya tumpangi. Sepanjang perjalanan Pak driver ini bercerita bagaimana pandemi mengubah kehidupan ekonominya hingga harus terpisah dari keluarga utk mencari nafkah. Hidupnya berubah drastis, dari yang sebelumnya memiliki jabatan dan penghasilan yang cukup baik, hingga harus menjadi driver taksi online di kampung orang.

Saya hanya mendengarkan cerita tersebut sambil sesekali merespon dengan ‘oo..’ atau bertanya. Sesuatu yang menurut saya biasa saja karena kebetulan saya juga sedang malas berbicara banyak.

Reaksi yang tak terduga kemudian adalah ucapan sang Bapak saat perjalanan berakhir. ‘Terimakasih Bu sudah mendengarkan cerita saya..lega rasanya bisa bercerita. Baru kali ini saya bisa bercerita banyak begini.’

Meskipun tahu bahwa perilaku mendengarkan dengan sepenuh hati, secara teori sangat membantu orang lain. Namun saat itu terjadi di luar sesi konseling atau konsultasi lain (termasuk sesi curhat yang memang diminta) yang biasa saya lakukan, mau tak mau ucapan sang Bapak membuat saya makin tersadar, betapa perilaku yang terlihat kecil, seperti mendengarkan dengan sungguh-sungguh ini, ternyata bisa sangat membantu.

Kadang kala kita berpikir hanya tindakan besar yang bisa mengubah keadaan, sehingga seringkali abai dengan hal-hal kecil ini. Padahal hal-hal kecil yang harusnya mudah dilakukan ini, ternyata bisa sangat membantu. Mendengarkan orang lain dengan sungguh-sungguh, memberikan perhatian penuh, dsbnya, bisa jadi ‘hadiah’ yang luar biasa untuk seseorang.

Semoga kita selalu dimudahkan untuk meringankan beban orang lain, lewat tindakan yang terlihat kecil, seperti ini.

Similar Posts

  • | | |

    AI DAN TANTANGAN MASA DEPAN INTERAKSI MANUSIA

    Beberapa pekan ini timeline media sosial saya sedang ramai dengan cerita teman-teman dalam berinteraksi dengan AI, khususnya Meta AI. AI yang satu ini menimbulkan ketertarikan khusus karena interaksi lewat WA yang sudah dikenal sebelumnya, memudahkan audiens untuk menggunakannya. Dibanding model AI lain seperti ChatGPT, Meta AI terasa lebih familiar dan lebih mungkin dipergunakan secara luas….

  • | | |

    IDE MAIN

    Masih inget gak mainan spt ini jaman dulu? Bisa lho diterapkan di rumah pengisi waktu luang anak. Cara mainnya mudah, dua org pemain secara bergiliran berusaha mengeluarkan koin pemain lawan dari garis batas. Apa yg diajarkan dr permainan ini? Keterampilan motorik halus (menyentil, mengatur kekuatan sentilan 😊), keterampilan sosial (bergiliran, bersikap sportif jika kalah), dan…

  • | | |

    BAHAGIA YANG BERMAKNA

    Beberapa hari lalu saya membaca sebuah utas menarik tentang kebahagiaan. Dalam utas itu disebutkan bahwa kebahagiaan, menurut teori, tidak tergantung pada kekayaan, status, jabatan, atau orang-orang di luar diri kita. Yang menarik, banyak komentar yang menyebut bahwa kebahagiaan justru muncul dalam suasana tenang, hening, dan sendiri—misalnya saat jalan pagi dengan binatang kesayangan, yoga, meditasi, membaca…

  • | | | | |

    SHOLAT

    Dalam buku ‘Bagaimana Menghabiskan 24 Jam Sehari’ yang saya baca, tubuh kita ini diibaratkan sebuah mesin/kendaraan untuk sesuatu yang lebih tinggi. Mesin ini dikomandoi oleh otak dan hal pertama yang harus dilakukan agar bisa menguasainya adalah dengan mengendalikan otak/pikiran kita. Dikatakan kita harus belajar untuk bisa melatih fokus pikiran karena dia suka meloncat kemana-mana seperti…

  • | | | |

    ADOPSI

    Salah satu sahabat saya mengadopsi anak beberapa bulan yang lalu. Anak kecil yang lucu, yang tidak diketahui siapa orang tuanya dan selama ini tinggal di salah satu panti di Jakarta. Saat dibawa pulang, anak ini terindikasi stunting dan kurang optimal perkembangannya. Namun beberapa bulan bersama, anak ini tumbuh ceria, sehat dan mengejar berbagai ketertinggalannya. Beberapa…

  • | | |

    Mendengarkan Dengan Hati

    Beberapa hari lalu saya melakukan presentasi training di depan klien secara online. Hal yang rutin sebenarnya, bertemu klien, mendengarkan kebutuhannya dan kemudian menyiapkan produk training yang sesuai dengan kebutuhannya ini. Setelah saya melakukan presentasi, PIC klien yang merupakan top manajemen di perusahaan ini mulai menjelaskan situasinya. Beliau dahulunya berkarir di perusahaan besar, dimana learning culture-nya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *