TENTANG MEMBACA
Belakangan ini saya sedang mencoba ‘membaca’ kecenderungan saya membaca.
Dulu saya senang sekali membaca novel. Satu pekan bisa habis satu novel. Kalau beli buku, yang dibeli novel. Jaman mahasiswa, berkunjung ke rumah Amalia Yunus macam ke surga dunia. Novelnya banyak, bisa baca di tempat, bisa pinjam, sepuas-puasnya. Ikut antrian baca novel Harry Potter yang sedang booming, tanpa harus beli. Thanks Mel .
Belakangan minat saya ini memudar. Rasanya kok jenuh ya baca novel. Kok mulai merasa ada yang kurang pas. Saya kemudian beralih ke buku-buku pengembangan diri, termasuk juga buku-buku psikologi terkait pengasuhan, hubungan, dll.
Lalu kemudian mulai merasa sepertinya bukan ini juga kebutuhan saya saat ini. Masih ada yang kurang. Belakangan mulai belajar kajian Al-Quran dan Serambi Suluk dari Mursyid kami, satu dua lembar halaman per hari. Rasanya segar sekali setiap kali selesai membacanya. Meskipun pelan-pelan dan perlahan karena ‘berat’ muatannya. Tapi jiwa saya bahagia.
Lalu pelan-pelan juga ditarik untuk mulai membaca buku-buku tasawuf dan agama yang sudah saya kumpulkan sejak lama, yang dulu kalah saing sama novel atau buku lain yang saya beli.
Semoga ini tanda bahwa jiwa saya bertumbuh dan dia menginginkan lebih.
Amin ya Rabbal ‘alamin.