PILIHAN DAN KEBERLIMPAHAN

Salah satu hal yang saya syukuri dari pekerjaan di dunia training adalah bisa mencicipi makanan dari beragam hotel, di berbagai tempat. Semacam wisata kuliner, dengan beragam menu, dan itu gratis. Awalnya saya bahagia sekali karena mendapatkan kemudahan mencicipi makanan enak ini.

Akan tetapi, belakangan saya mulai menyadari, ketika suatu kali makanan yang dihidangkan enak semua, namun saya tidak bisa memakan semuanya. Perut saya terbatas, ada kapasitasnya. Di titik ini saya sadar harus memilih.

Keberlimpahan ternyata adalah salah satu bentuk ujian juga. Bagaimana saya memilih makanan ini? Apa dasar pertimbangan pilihan saya? Beberapa makanan seharusnya tidak saya pilih mengingat kadar kolesterol saya sudah menjadi kontrol dalam pilihan. Sanggupkah saya membatasinya? Ujian yang tidak mudah juga di tengah makanan enak yang berlimpah ini.

Hal lainnya, seberapa banyak makanan yang saya ambil? Bisakah saya menahan diri, hingga makan tidak sampai di titik yang membuat perut saya penuh? Bisakah saya tetap berusaha menjaga konsumsinya menjadi secukupnya saja? Sesuai anjuran Rasulullah, makan setelah lapar, berhenti sebelum kenyang. Gak mudah juga ternyata kalau banyak sekali menu yang kamu suka.

Hal yang sama rasanya berlaku juga untuk ujian hidup. Kadang bentuknya adalah keberlimpahan ini. Kemudahan akan segala sesuatu. Ketika segalanya terasa mudah, dimana Allah dalam pilihan yang kita ambil? Bagaimana kontrol diri kita terhadap keberlimpahan ini? Jangan-jangan kita cenderung lupa saat berlebih dan cenderung mengambil apapun yang datang atas nama kesempatan.

Bagaimana kita melibatkan Dia dalam kemudahan yang Dia berikan? apakah kita bertanya saat memilih? Apakah pilihan kita di tengah keberlimpahan, sudah sesuai dengan kehendakNya? Hal lain yang perlu ditanyakan kembali. Sungguh tidak mudah memang karena kecenderungan manusia untuk terlena dengan kesenangan.

Semoga kita bisa selalu melibatkanNya dalam setiap pilihan dan keberlimpahan, dan tidak terlena saat ujian keberlimpahan datang.

Similar Posts

  • | |

    CERITA SAHABAT

    Kemarin saya mendapatkan pembelajaran yang luar biasa dari cerita salah satu sahabat saya, ibu Lulu Lumi Dewi Sekarsasi ‘Lulu’ . Dia bercerita tentang pembongkaran makam salah satu kerabatnya, utk keperluan pemakaman kerabat yang lain. MasyaAllah, saat makam dibongkar, kondisi mayyit masih dalam keadaan utuh dan baik. Kain kafan dan tubuh tidak hancur, hanya di beberapa…

  • MENAKAR DIRI

    Beberapa hari ini kedua kaki saya sedang sakit sekali. Awalnya karena ingin ikutan olahraga memperkuat otot dan tulang, maka pergilah saya menemani si Abang Radja nge-gym di suatu hari. Karena belum tahu harus apa, saya hanya mengikuti instruksi si Abang yg sudah hampir setahun ini rutin nge-gym. Dia bilang, karena saya beginner, maka untuk awal…

  • | |

    TEMAN

    Kadang saya pikir, seseorang terus melakukan kebiasaan buruk simply karena mereka gak tahu bagaimana cara mengubahnya, atau gak punya contoh untuk berlaku sebaliknya. Seseorang yang hobi marah, reaktif, ya mungkin karena model di sekitarnya begitu, sehingga merasa gak ada yang salah dengan itu, sampai kemudian menemukan lingkungan/orang yang berperilaku sebaliknya. Seseorang yang mungkin pola hidupnya…

  • GRATEFUL MOMENT

    Belakangan ini saya sedang sering berhubungan dengan rumah sakit, utk treatment kaki saya yang terkena plantar fasciitis dan radang sendi di jari tangan. Jarak yang cukup jauh antara RS dan domisili, membuat saya kadang merasa kelelahan dengan proses pengobatannya. Akan tetapi, dibalik kelelahan ini ada sesuatu yang sangat saya syukuri. Kemarin sore, saat pulang dari…

  • | | |

    JALAN PULANG

    Jalan setapak yang hanya untuk kita. Mungkin mendaki, melelahkan, menyusahkan. Mungkin tak indah, tak gemerlap, tak terlihat. Namun, jalan itu membawa kita ke sana. Ke tempat yang paling dirindukan. Tempat asalnya dirimu, jiwamu. Kampung halaman. Dimana setiap jiwa akan kembali. Bertemu denganNya lagi.

  • | |

    BAKAT

    Suami saya seorang yang sangat senang dengan komputer. Meskipun tidak bekerja sebagai IT, dia sendiri yang bertanggung jawab membereskan masalah terkait IT yang terjadi di kantor. Ada satu joke yang sering saya dan teman saya lontarkan terkait keahliannya ini, ‘coba lihat nih nanti, kalau udah Noer yang pegang, pasti tiba-tiba bener sendiri’. ‘Laptopnya takut sama…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *