|

Cerita tentang Gym

Dulu nge-gym itu konotasinya gak terlalu baik di kepala saya. ‘Ngapain sih nge-gym, nanti jadi sokot’ (sokot’=berotot, bahasa Bengkulu), begitu saya berpikir kalau lihat yang nge-gym. Sampai kemudian saya dihadapkan pada kenyataan, meskipun sudah olahraga teratur, otot badan saya cenderung masih lemah, terutama daerah kaki. Saya masih suka lelah jika berjalan jauh, masih gampang sakit kalau sibuk sedikit. Saya pikir sepertinya masih ada yang harus diperbaiki.

Saya memiliki risiko osteoporosis cukup tinggi. Beberapa gejalanya mulai terlihat, dari osteoarthritis yang sudah mulai menyerang, terkena plantar fasciitis beberapa tahun lalu, sehingga saya pikir tidak bisa abai dengan risiko ini. Ramadhan lalu, saya iseng trial di salah satu kelas gym khusus perempuan yang diikuti teman baik saya. Dari trial ini saya baru paham, beberapa otot terutama paha dan perut masih lemah. Saya lalu mendapatkan insight kenapa stamina masih kurang kuat dan mudah lelah jika berjalan jauh. Dari sana kemudian, saya mulai memikirkan untuk latihan beban secara rutin.

Beberapa pekan ini saya mulai rutin workout. Seperti yang diduga effortnya luar biasa untuk saya pribadi. Setiap habis latihan otot berasa pegal. Awal latihan, beberapa hari kaki saya sulit dibawa berjalan dan melakukan gerakan sholat. Alhamdulillah fase ini semakin lama semakin berkurang, mudah-mudahan sejalan dengan penguatan otot. Hal lain yang saya rasakan, jadi doyan makan dan tidur lelap sekali. Asli benar-benar melelahkan. Namun mudah-mudahan jadi jalan untuk memperkuat raga yang tidak lagi muda ini.

Foto ini diambil di hari terakhir latihan dengan PT saya. Awal Juni dia akan resign dan saya akan ditransfer ke PT lain. Saya berharap semoga cocok juga, karena sebenarnya sudah merasa nyaman latihan dengannya. Meskipun kelihatan badannya kecil, dia kuat lho buat angkat beban dan squat jump beraneka gaya. Saya mah jangan ditanya. Si Mbak April ini di awal latihan bilang dengan nada yang pelan, ‘ibu masih jauh, Bu’ 😆 . Selamat berjuang di tempat yang baru ya Mbak April. Terimakasih atas sesi-sesi kita yang menyenangkan.

Similar Posts

  • | |

    BUSYRAN (KABAR GEMBIRA)

    Dari dulu saya sering mendengar ungkapan Al-Quran dan para Rasul membawa kabar gembira dan juga obat. Meskipun gak terlalu paham apa maksudnya, biasanya saya mengangguk-angguk saja. Padahal dalam hati bertanya, apa itu busyran ya? Busyran dalam hal apa? Pemahaman saya dulu terkait busyran ini hanya sebatas membawa kabar tentang Surga Neraka. Tentang segala sesuatu akan…

  • |

    CERITA DARI RUANG TUNGGU RUMAH SAKIT

    Tiga orang itu sedang bercakap-cakap seru ketika aku datang dan duduk di kursi di antara mereka. “Harus sering dilatih, Bu. Jangan biarkan ototnya jadi malas,” kata seorang Bapak berusia 52 tahun, menyemangati seorang ibu di kursi roda. Sang ibu datang ditemani anaknya, perempuan sekitar pertengahan 30-an. Mereka sama-sama mendapat ujian stroke di paruh baya. Ujian…

  • | |

    HATI

    Beberapa bulan yang lalu saya mendampingi suami memberikan training di salah satu perusahaan. Di salah satu sesi, saya memandu sebuah aktivitas dan melakukan debriefing untuk mengantarkan pada poin pembelajaran. Sebelumnya, saya secara singkat menjelaskan tentang suatu teori terkait ilmu psikologi sesuai latar belakang saya selama ini. Salah satu peserta memberikan argumen tentang teori ini, pada…

  • | | |

    Induk Gajah, Pengasuhan, dan Refleksi Diri

    Libur lebaran lalu saya menyempatkan diri menonton drama series Induk Gajah, rekomendasi dari seorang teman. Cerita hubungan ibu dan anak dengan latar belakang budaya Batak dan dibumbui percintaan hasil perjodohan. Drama komedi yang lucu, menarik dan sepertinya juga cukup hits saat ini. Satu hal yang menarik yang tertangkap oleh saya adalah karakter Marsel, yang diperankan…

  • | | |

    Mendengarkan Dengan Hati

    Beberapa hari lalu saya melakukan presentasi training di depan klien secara online. Hal yang rutin sebenarnya, bertemu klien, mendengarkan kebutuhannya dan kemudian menyiapkan produk training yang sesuai dengan kebutuhannya ini. Setelah saya melakukan presentasi, PIC klien yang merupakan top manajemen di perusahaan ini mulai menjelaskan situasinya. Beliau dahulunya berkarir di perusahaan besar, dimana learning culture-nya…

  • |

    Short Trip To Batam

    Ini pertama kalinya saya datang ke Batam. Pulau kecil dekat dengan Singapura ini mengingatkan saya pada trip bertahun-tahun lalu ke Tanjung Pinang. Konturnya mirip, berbukit-bukit naik turun, dengan pemandangan laut di sekitarnya. Kota Batam cukup padat dengan pemandangan gedung pencakar langit di beberapa tempat. Datang sudah menjelang malam, kami menyempatkan diri untuk menikmati suasana malam…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *