|

SERTIFIKASI TRAINER

Alhamdulillah sudah beberapa hari ini saya mempersiapkan ujian untuk sertifikasi trainer. Setelah mengikuti training beberapa pekan lalu, dilanjutkan dengan melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan untuk sertifikasi ini -yang ya cukup banyak dan ribet-, akhirnya semua berakhir juga.

Hari ini ujianpun berlangsung dan saya dinyatakan kompeten. Rasanya lega betul. Bukan hal yang mudah untuk orang seusia saya mengikuti ujian lagi. Sempat kepikiran, buat apa ya repot-repot begini? Kenapa gak anteng-anteng aja, kerja dan melakukan aktivitas rutin kayak orang-orang? Buat apa sih capek-capek upgrade diri lagi, belajar lagi, ujian lagi.

Langsung istighfar dan mengingat-ingat buat apa terkesan menyusahkan diri. Kita gak boleh berhenti belajar. Harus serius menekuni sesuatu, mau berlelah-lelah meningkatkan kapasitas diri. Gak boleh malas, harus mengoptimalkan semua yang Allah kasih. Alhamdulillah ketika hasilnya keluar, jadi semangat belajar lagi 🤭.

Semoga jadi pembelajar sepanjang hayat dan ditolong Allah untuk terus belajar, gak merasa diri cukup karena malas.

Amin ya Rabbal ‘alamin…

Similar Posts

  • PENGELOLAAN EMOSI

    Nemu tulisan yang bagus tentang pengelolaan emosi. Gak semua kita kadang paham apa yang dialami, apalagi kalau contoh selama ini juga terbatas. Beragam emosi yang dirasakan, ekspresinya kadang kala cenderung satu saja: marah, karena mgkn itu contoh paling sering dilihat sejak kita kanak-kanak. Lagi sedih, marah. Sedang kecewa, marah juga. Merasa tidak aman, marah lagi….

  • MINAT BAKAT & HAWA NAFSU

    Membaca apa-apa yang Allah hadirkan dan mudahkan hari ini, adalah langkah awal membaca diri kita. Termasuk di dalamnya keahlian, keterampilan, minat, dan segala peristiwa baik maupun buruk. Terampil dalam suatu hal, kelebihan kita, bakat, apapun namanya, bukan hal yang istimewa. Dia hanyalah alat yang dititipkan Allah utk tugas kita di dunia ini. Mengembangkannya tanpa menunaikan…

  • | |

    MENIKAH DAN SETENGAH AGAMA

    “Pernikahan sejatinya adalah untuk mengasah aspek batin. Karena itu (dia) disebut ‘setengah agama’.” Kata-kata ini muncul kembali dari postingan saya beberapa tahun lalu di FB dan membuat saya teringat satu pertanyaan yang diajukan seorang teman dulu, ‘kenapa menikah disebut setengah agama?’ Banyak orang berpikir, – saya dulu juga begitu-, pernikahan semata-mata urusan cinta. Aku cinta…

  • | |

    Ujian dan Pelajaran

    Beberapa waktu ini, anak kedua saya menghadapi ujian akhir di sekolahnya. Sewajarnya anak yang sedang menghadapi ujian akhir sekolah, si kecil ini kadang terlihat stres, khawatir, dan perasaan tidak menyenangkan lainnya menjelang ujian. Salah satu cara saya menenangkannya adalah dengan mengatakan insyaAllah ujian ini ada tanggal berakhirnya, dan itu dia ketahui dengan pasti. Setelah tanggal…

  • | | |

    JALAN PULANG

    Jalan setapak yang hanya untuk kita. Mungkin mendaki, melelahkan, menyusahkan. Mungkin tak indah, tak gemerlap, tak terlihat. Namun, jalan itu membawa kita ke sana. Ke tempat yang paling dirindukan. Tempat asalnya dirimu, jiwamu. Kampung halaman. Dimana setiap jiwa akan kembali. Bertemu denganNya lagi.

  • | |

    MERANTAU

    ‘Bun, aku ingin ke Jepang’. Pertama kalinya si Abang mengutarakan keinginannya sekitar dua tahun lalu. Ibunya ini hanya mengiyakan dan berpesan agar dia mempersiapkan diri dan banyak berdoa jika memang ingin ke sana. Satu hal yang saya tekankan kala itu, kemungkinan dia tidak bisa sekolah di sana tanpa beasiswa, mengingat besarnya biaya hidup dan kuliah…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *