PROSES
Pernah suatu kali saya merasa kecewa dengan diri saya sendiri karena tidak melakukan apa yang saya yakini. Ada masa-masa saya merasa dipenuhi hawa nafsu, marah pada keadaan, kecewa dan mengeluh dengan banyak hal. Hal ini membuat saya sedih dan merasa putus asa, karena sangat jauh dari gambaran mu’min yang baik, yang saya yakini saat ini. Hingga suatu kali saya tersadar bahwa masa gelap dan terang adalah juga dariNya.
Ada masa-masa dimana semua terasa mudah, terang benderang dan begitu tenang. Itu adalah hadiah. Akan tetapi, saat hati terasa gelap pun, diliputi banyak kesempitan, itu seharusnya juga dimaknai sebagai pelajaran dariNya.
Bahwa ketidakhadiranNya dalam segala hal sungguh akan mengacaukan situasi. Dia sedang memperlihatkan, bedanya antara terang dan gelap, tenang dan kacau, dipandu dan tidak dipandu.
Dia sedang memberi tahu rasanya saat cahaya yang sedang memimpin atau hawa nafsu yang sedang memimpin. Dia sedang mengajarkan ‘rasa jiwa’ pada saya dan dampaknya bagi hidup saya.
Setelah pemahaman ini saya kembali menata hati. Memohon jika saat-saat gelap datang, saya dikuatkan kembali. Meminta dibantu saat jiwa saya dibajak oleh hawa nafsu dan kekerdilan akal lahir saya sendiri. Tidak ada yang sungguh-sungguh bisa selamat, termurnikan, tanpa pertolonganNya.
Pemahaman baru ini membantu saya untuk menerima proses. Menjadi seorang mu’min sejati, orang beriman yang dengan iman sebenar-benarnya yang menuntun itu, bukan jalan sekali waktu. Dia berbolak balik, berayun ke kanan dan kiri.
Sebagaimana sebuah proses, dia tentulah tidak dalam sekali jadi. Akan ada sakitnya, akan ada senangnya. Akan ada gundah gulananya, namun juga akan ada tenangnya. Akan tetapi, semoga semakin hari semakin rasa tenang yang melingkupi.
#mu‘minsejati