5000 PELAMAR

Saya ingin melanjutkan cerita tentang proses rekrutmen di kantor saya tempo hari. Jumlah pelamar yang mendaftar tercatat lebih dari 5000, terakhir kali kami memprosesnya. Dari sekian banyak ini, hanya satu orang yang akan mengisi posisi yang ditawarkan. Luar biasa kompetisinya.
Bagaimana kami memproses sekian ribu lamaran ini agar tidak menyulitkan dan memakan waktu yang panjang. Saya akan coba jelaskan di tulisan ini.
Hal pertama yang kami lakukan adalah mensortir kandidat berdasarkan keyword tertentu, sesuai dengan kriteria yang kami butuhkan. Kata kunci seperti training, training assistant, training development, hingga lokasi yang dekat dengan kantor, dijadikan patokan utk mensortir sekian ribu lamaran ini. Dari hasil penyortiran ini, terpilihlah shortlisted kandidat yang akan diwawancarai.
Di titik ini saya merasa banyak sekali campur tangan Tuhan. Pilihan kata kunci benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga bisa jadi kandidat yang sama qualifiednya atau bahkan lebih, tidak terpilih. Jodoh atau tidak jodohnya bergantung dari kata kunci yang kami masukkan, bukan semata-mata kualifikasi pelamar.
Selanjutnya kami melihat secara cepat profile pelamar dari deskripsi yang mereka berikan di jobstr**t. Banyak dari pelamar yang tidak mencantumkan secara detail apa yang sudah mereka kerjakan selama ini, skill yang mereka miliki, bahkan alamat/nomor kontak detail mereka. Pelamar yang tidak memperhatikan hal ini akan tersisih di saringan kedua ini.
Saringan ketiga adalah CV kandidat yang kami unduh setelah profile di website pencari kerja kami baca. Saya menemukan masih ada kandidat yang membuat CV seadanya, misalnya dengan Ms.Word sederhana padahal di internet tersedia beragam template CV yang menarik. Tampilan CV yang baik juga merupakan daya tarik. Hal lain yang perlu diperhatikan dari CV ini adalah pengalaman kerja dan keahlian yang dimiliki. Jika kandidat mencantumkan ini dengan detail, besar kemungkinan mereka akan masuk kriteria.
Hal menarik yang saya temukan adalah tidak semua kandidat menyadari pentingnya CV ini. Selain tampilan CV yang kurang menarik atau kurang menjelaskan pekerjaan mereka sebelumnya dan keterampilan yang dimiliki saat ini, ada juga yang memasang foto seadanya atau lupa mencantumkan nomor kontak/alamat detail. Jelas kandidat seperti ini akan tersortir di tahap ini.
Berdasarkan proses pemilihan kandidat ini, saya ingin menyarankan beberapa hal yang harus diperhatikan pada kalian yang masih mencari kerja:
1. Persaingan di luar sana sungguh ketat saat ini. Perusahaan kami bukanlah perusahaan besar, namun ternyata untuk mendapatkan satu posisi saja, satu orang harus bersaing dengan ribuan orang lainnya. Karena itu persiapkan diri kalian dengan keterampilan yang menjadi nilai tambah. Jangan puas hanya dengan IPK yang tinggi, namun tidak punya hal lebih untuk ditawarkan.
Saat ini kesempatan untuk belajar terbuka lebar, soft skill maupun hard skill dari berbagai online course yang ada. Upgrade diri kalian. Belajar belajar belajar. Presenta sendiri menyediakan online course dalam bentuk video rekaman yang bisa diakses di www.presenta.co.id/academy/ atau YouTube channel Presenta Edu.
2. Perhatikan CV kalian. Cantumkan pengalaman kerja dengan jelas, mulai dari pekerjaan terakhir hingga ke awal bekerja. Jelaskan dengan singkat tapi jelas apa yang kalian kerjakan, termasuk juga jika kalian menggunakan software atau aplikasi tertentu selama bekerja. CV sebaiknya dimodifikasi sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. Untuk marketing misalnya, berikan link untuk portofolio kalian di marketing, seperti sosial media, blog yang kalian kembangkan atau kelola. Gunakan template yang menarik tapi isinya juga tidak terlalu ringkas. Template seperti ini banyak di internet, silakan diunduh.
3. Perhatikan detail seperti alamat, nomor telpon yang bisa dihubungi. Beberapa perusahaan mungkin mempertimbangkan jarak lokasi ini, karena itu berikan informasi yang jelas karena siapa itu ini digunakan sebagai keyword. Letakkan di posisi yang mudah terlihat, terutama untuk nomor kontak, dan pastikan mudah terbaca oleh penyedia lowongan.
4. Jika kalian menggunakan situs pencari kerja, cantumkan juga jobdesc kalian sebelumnya di situs ini. Buat semenarik mungkin, karena besar kemungkinan pihak perusahaan akan menggunakan ini sebagai saringan awal utk mengetahui keahlian dan pengalaman kalian, sebelum mengunduh CV kandidat.
5. Gunakan foto diri yang representatif dan profesional, baik di situs pencari kerja, maupun di CV. Jangan foto yang terkesan informal, tampak samping, tertawa lebar, sehingga terkesan kalian tidak cukup serius dalam bekerja.
Demikian mungkin sedikit catatan dari saya dalam proses seleksi ini. Jangan lupa berdoa dari awal hingga akhir proses, agar kalian mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jati diri, dengan lingkungan yang supportif dan memungkinkan untuk terus bertumbuh dan berkembang.
Selamat berjuang, semoga bermanfaat.