SUDUT PANDANG

Saat sedang mencuci piring dan menyiapkan makanan anak-anak di rumah, saya tiba-tiba menyadari saat ini, saya sering melakukannya dengan suka cita. Berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika saya merasa tugas-tugas rumah tangga hanya menambah beban saja. Seperti banyak ibu-ibu bekerja lainnya, merasa tidak adil saat harus berperan ganda. Bekerja juga, mengerjakan urusan rumah pun harus.

Perubahan ini sungguh luar biasa untuk saya, mengingat tipe saya yang tukang protes. Perempuan laki-laki harus equal, harus setara, karena perempuan juga bisa melakukan apa yang laki-laki lakukan. Istri bisa berkontribusi, tidak hanya menunggu jatah suami, sehingga kok enak banget jadi suami, bisa leyeh-leyeh, sementara istri tetap dituntut berperan ekstra. Karena selalu protes ini rasanya hidup jadi sempit saja, karena banyak mengeluhnya.

Saya sadari perubahan ini terjadi ketika saya mulai menyadari -sungguh-sungguh menyadari- bahwa hidup sangat singkat. Acap kali ada fase tiba-tibanya. Tiba-tiba anak sudah besar, tiba-tiba usia sudah lewat kepala empat, tiba-tiba teman yang itu sudah tidak ada, si ini sudah pergi, dan lain sebagainya. Sayang waktu, sayang tenaga, terutama sayang hati, untuk waktu yang sudah terlewati, namun saya tidak mendapatkan apa-apa.

Semakin matang usia, semakin saya sadari jika bekal saya sedikit. Bahwa kesempatan saya hanyalah yang Allah hadirkan hari ini. Bentuknya bisa mencari nafkah, mengajarkan anak setelah pulang bekerja, atau masih harus membersihkan rumah meskipun sudah lelah. Every single thing adalah jalan untuk mendekat padaNya, jalan untuk berbekal. Semua tanggung jawab yang terasa berat ini, semuanya hanyalah jalanNya.

Rasa-rasanya segala hal menjadi lebih ringan, ketika mulai memahami hal ini. Saya bersyukur Dia berkenan memberikan saya sudut pandang baru ini. Saya bersaksi sungguh-sungguh sudut pandang baru yang Dia hadirkan, bisa membantu dalam menghadapi segala remeh temeh kehidupan, yang tiba-tiba sekejab bisa berhenti ini.

Alhamdulillah.

Similar Posts

  • | | |

    INDONESIA GELAP

    Beberapa pekan terakhir, linimasa saya dipenuhi dengan berita yang tidak menyenangkan tentang negeri ini. Kasus korupsi oplosan Pertamax oleh pejabat Pertamina yang merugikan negara triliunan rupiah, simpang siurnya informasi terkait Danantara, pernyataan kontroversial para pejabat, hingga demonstrasi mahasiswa yang mewarnai hari-hari di tengah ketidakpastian ekonomi. Pengangguran meningkat, PHK terjadi di berbagai sektor, bisnis banyak yang…

  • | |

    Rezeki

    Teman saya, tadinya seorang single parent, sempat terjerumus dalam hutang yang cukup besar jumlahnya. Sebagai seorang single fighter yang membesarkan anak-anak dengan nyaris tanpa dukungan finansial dari mantan suami, posisinya menjadi sangat rentan karena harus berjuang seorang diri. Kesempatan apapun yang datang, yang sekiranya dapat menambah penghasilan, atau terlihat seperti peluang besar, nyaris tidak pernah…

  • | |

    CONCLAVE

    Beberapa pekan lalu, saya dan keluarga berkesempatan menonton film Conclave. Film ini sebenarnya kami tonton secara tidak sengaja karena tidak bisa menonton film lain yang semula ingin kami tuju. Namun, ternyata saya pribadi mendapatkan banyak pembelajaran—bukan hanya tentang tradisi agama lain, tetapi juga nilai spiritualitas yang sifatnya universal. Film dibuka dengan situasi pemilihan Pope (Paus),…

  • | | |

    BELAJAR LEWAT MENDENGARKAN

    Saya telah beberapa kali menulis tentang mendengar aktif dan manfaatnya—baik dalam interaksi sehari-hari maupun di dunia sales dan bisnis. Kita sudah memahami bahwa mendengar aktif memberi dampak positif bagi orang lain. Ia bisa sangat membantu mereka yang sedang dalam kesulitan. Dalam konteks bisnis, mendengar aktif membantu klien lebih memahami kebutuhannya, yang pada akhirnya juga berdampak…

  • | |

    CERITA SAHABAT

    Kemarin saya mendapatkan pembelajaran yang luar biasa dari cerita salah satu sahabat saya, ibu Lulu Lumi Dewi Sekarsasi ‘Lulu’ . Dia bercerita tentang pembongkaran makam salah satu kerabatnya, utk keperluan pemakaman kerabat yang lain. MasyaAllah, saat makam dibongkar, kondisi mayyit masih dalam keadaan utuh dan baik. Kain kafan dan tubuh tidak hancur, hanya di beberapa…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *