PARA PENCARI

Seorang teman bercerita bahwa pada suatu waktu, dia pernah merasa sangat merinding mendengarkan seorang artis bernyanyi di panggung. Perasaan ini jarang sekali dia rasakan, jika menyaksikan suatu pertunjukan. Padahal jika dilihat lahiriahnya, tampilan musisi ini jauh dari kata syar’i.
Sahabat ini kemudian bertanya pada sang artis/musisi, apa gerangan yang membuat dia merasa pertunjukan sang artis ‘berbeda’. Jawaban sang artis sungguh mengejutkan. Dia berkata bahwa saat tampil dia selalu berdoa pada Allah, agar bisa tampil maksimal seperti yang Dia mau. Bisa menghibur orang sebaik mungkin, sebaik yang diinginkanNya. Niat menghibur karena Allah inilah, yang lahir dari hati paling dalam, yang sepertinya sampai pada sahabat saya ini.
Saya terkesan dengan cerita ini, bagaimana seseorang yang penampilan luarnya tampak duniawi sekali, ternyata berusaha terhubung denganNya dalam hal terbesar yang bisa dia lakukan untuk orang lain. Sesuatu yang mungkin akan dipandang ‘haram’, ‘sesat’, ‘berdosa’, oleh sebagian lain manusia.
Di waktu yang sama, kami juga mendiskusikan tentang para selebriti yang mengambil keputusan besar, berubah haluan, karena mengikuti panggilan hatinya. Sebut saja DJ MTV, Host Indonesia Idol, Daniel Mananta, yang memutuskan keluar dari ajang pencarian bakat terbesar itu, karena merasa sangat duniawi sekali. Ada panggilan Tuhan untuk kembali, katanya, yang kemudian mengantarkannya membuat tayangan YouTube ‘Daniel Tetangga Kamu’. Tayangan ini menghadirkan kisah-kisah spiritual yang menggugah hati dari para pesohor negeri ini.
Para Pencari Tuhan ada dimana-mana. Wujudnya mungkin tidak dalam bentuk yang ada dalam waham pikiran kita. Berjubah panjang, berjilbab lebar, berbahasa Arab kemana-mana. Bahkan bisa sangat jauh sekali dari itu.
Mereka bisa jadi ada di sekeliling kita. Sedang cengengesan bersama temannya, bersenda gurau, namun banyak tafakur di malam hari merenungkan tentang dirinya. Mereka mungkin hanya orang-orang biasa, yang niat dan keikhlasannya, dengan kesederhanaan pikiran dan kemampuannya, menisbatkan apa yang dilakukannya hanya untukNya semata. Mereka mungkin juga terlihat urakan, namun jauh di lubuk hati yang paling dalam mencari jalan untuk kembali.
Semoga kita selalu dipertemukan dengan mereka, orang-orang yang selalu menyertakan Tuhan dalam kehidupannya. Orang-orang yang memanggil namaNya, fakir akan kehadiranNya. Semoga kita bisa mengenali hikmah-hikmah yang Dia titipkan, dalam hati orang-orang baik ini.
Terimakasih Ela Nurlaelan Jagad atas obrolan singkat kita tempo hari. Sungguh berkesan hingga saat ini.