KATA-KATA

“Gw ingat Lo pernah bilang …”, “Seperti yang Lo pernah bilang ke gw ….” Beberapa kali di beberapa kesempatan yang berbeda, dengan orang yang berbeda-beda, saya mendengar kalimat ini dilontarkan. Beberapa kalimat yang saya sampaikan pada orang lain, entah berupa refleksi hidup, sharing, hikmah, nasihat, pengingat, dll terekam dalam ingatan mereka, dan dijadikan penguat dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi. Saya kadang kala agak terkejut mendengarnya, karena saya sendiri sering tidak lagi ingat apa yang saya sampaikan saat itu.

Hal yang sama sebenarnya juga terjadi pada saya. Beberapa ucapan orang lain begitu membekas, sehingga masih diingat hingga saat bertahun-tahun kemudian. Orang yang menyampaikannya padahal mungkin sudah lupa, meskipun ucapannya ini menolong saya menghadapi badai besar dalam hidup. Sepertinya pesan-pesan tersebut sengaja dititipkan Allah dari mulutnya, untuk membantu saya saat itu.

Begitu kuatnya dampak dari kata-kata, kita pasti sepakat soal ini. Dia bisa menguatkan, namun juga bisa menjatuhkan. Tidak sedikit kita jumpai orang-orang yang bergumul berjuang keluar dari kalimat yang merendahkan atau penghinaan orang lain. Tidak sedikit orang yang tumbuh dalam luka dan amarah, akibat kata-kata yang dilontarkan mungkin tanpa sengaja. Beberapa bahkan menjurus pada tindakan kriminal karena dendam akibat perkataan menyakitkan yang dilontarkan.

Hati-hati dengan lisan kita, hati-hati dengan tulisan kita, yang merupakan perpanjangan dari lisan. Karena kadang kala dampaknya tak seringan yang kita ucapkan. Mengucapkan sesuatu dengan ‘mindful’ dan penuh kesadaran, tampaknya harus terus menerus dimohonkan agar kita bisa selamat dalam hidup sehari-hari. Termasuk juga menuliskan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Mengatakan ini jauh lebih mudah daripada melakukannya, apalagi untuk orang yang seringkali spontan, ceplas ceplos dan apa adanya seperti saya. Tapi seperti sebuah ungkapan ‘teko hanya mengeluarkan isinya’, hati yang baik tentulah akan mengeluarkan kata-kata yang baik juga. Hal-hal yang menyakitkan yang terucap menjadi cermin tentang kondisi hati hari ini. Kepada Allah saya masih mohon untuk diampunkan dan dipandu dalam hal ini.

Semoga kita semua menjadi orang yang selamat dalam berkata-kata dan lisan kita selalu menjadi penguat untuk orang lain. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Selamat hari raya Idul Fitri sahabat semua, mohon maaf untuk semua khilaf dan salah dalam berucap dan berinteraksi. Semoga hati kita dan lisan kita kembali Fitri.

Amin…

Similar Posts

  • | | |

    KEMATIAN

    Beberapa pekan ini saya menerima kabar beruntun kematian teman, saudara, maupun pasangan dari teman yang saya kenal cukup baik. Sebagian kematian ini diawali dengan sakit, sebagian lagi terjadi dengan tiba-tiba. Kabar kematian ini datang beruntun seolah tidak memberi saya waktu untuk mencerna cukup jauh setiap beritanya. Sembilan kabar kematian, dalam kurun waktu kurang lebih 3…

  • | | |

    MINDFULNESS

    Belakangan ini sedang banyak himbauan utk hidup berkesadaran. Mindfulness. Gak cuma sekelewatan, namun juga dihayati, dipahami, dirasakan, sedang apa, buat apa, lahir batin. Namun buat saya belakangan hidup berkesadaran itu erat sekali dengan dzikrul maut. Gak hanya menghayati apa yang dilakukan, sadar kondisi per hari ini, tapi juga sadar penuh bahwa bisa jadi itu adalah…

  • TENTANG AL-QURAN

    Al-Qur’an itu penuh dengan kisah. Kisah para nabi, orang-orang suci, kisah umat-umat terdahulu. Al-Qur’an juga penuh dengan kiasan. Ada lebah, pohon, laba-laba, dan lain sebagainya. Juga tentang langit, bumi, bulan, matahari, bintang, surga yang mengalir di bawahnya air, sungai-sungai, masih banyak lagi perumpamaan di dalamnya. Dan kita harusnya bisa memahami makna semua ini, jika tidak…

  • HATI YANG LAPANG

    Siang itu langit mendung, suara angin terdengar beberapa kali dari jendela apartemen yang aku tempati. Bag bug bag bug, menghantam melalui celah jendela yang tidak tertutup rapat. Cuaca siang itu sepertinya tidak terlalu baik, tapi aku harus tetap keluar menyelesaikan urusan yang sudah lama tertunda. Kukemasi barang-barang dan memutuskan untuk berangkat ke area perkantoran, tidak…

  • ABAI

    Dalam perjalanan ke kantor saya menyaksikan sejumlah orang yang ‘nekat’ menyebrang jalan di jalur yang tidak seharusnya. Di jalur ini kendaraan cenderung melaju cepat, sementara tersedia JPO di sekitar sana. Mereka mengambil risiko mengabaikan keselamatan pribadi, untuk cepat sampai ke tujuan. Berjalan ke JPO mungkin terasa lebih melelahkan, lebih butuh upaya meskipun lebih aman dibandingkan…

  • GRATEFUL MOMENT

    Belakangan ini saya sedang sering berhubungan dengan rumah sakit, utk treatment kaki saya yang terkena plantar fasciitis dan radang sendi di jari tangan. Jarak yang cukup jauh antara RS dan domisili, membuat saya kadang merasa kelelahan dengan proses pengobatannya. Akan tetapi, dibalik kelelahan ini ada sesuatu yang sangat saya syukuri. Kemarin sore, saat pulang dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *