|

SKINCARE

Kalau orang bertanya, ‘kok muka Mbak Putri tetap kelihatan bersih (minim flek) meskipun usia sudah pertengahan 40?’, saya agak bingung jawabnya. Bisa jadi karena olahraga, bisa jadi karena rutin merawat dan membersihkan muka. Merawat wajah di sini bukan dalam arti rutin ke salon untuk facial dan teman-temannya. Namun lebih kepada perawatan standar saja.

Perawatan standar itu mencakup membersihkan muka dengan susu pembersih, toner, krim malam, krim mata (ini agak kurang rutin), dan serum jika malam hari. Untuk siang hari biasanya hanya menggunakan toner dan krim siang. Rutin di sini gak juga setiap hari sih, kecuali membersihkan muka sepertinya memang jarang sekali terlewat. Menggunakan masker biasanya saya lakukan hanya sebulan sekali atau bahkan dua bulan sekali, saking sering lupanya.

Produk yang saya gunakan cuma ada dua, beberapa dari Orifl*me dan yang lain dari Cetaph*l. Setelah nyoba beberapa produk, yang paling cocok ya rangkaian produk di atas. Secara harga juga masih masuk ke kantong saya 🤭.

Kenapa rutin skin care-an, apakah karena gak pengen keriput? Ya gak juga sih. Betah aja rasanya pakai skin care karena terasa bersih dan lembab di kulit. Dulu awalnya karena jualan, lalu keterusan 😆. Kalau keskip rasanya jadi kurang nyaman.

Berapa lama pemakaian produk-produk ini? Beberapa biasanya habis dalam hitungan bulan, tapi cream biasanya bisa setahun. Sejak kapan menggunakannya secara rutin? Sepertinya sudah sejak awal 30an ya hingga sekarang menjelang pertengahan 40. Gak berasa bentar lagi masuk golongan jelita 😆.

Apakah perawatan rutin yang mengurangi resiko flek hitam di wajah? Mungkin ya. Wallahu’alam juga. Bisa jadi kombinasi dari olahraga dan perawatan rutin ini juga.

Satu lagi saya juga jarang make-up an kecuali saat training atau meeting dengan klien. Itupun hanya make up standar saja dan tipis. Bukan apa-apa, suka malas bersihinnya setelahnya 😆. Tapi itu mungkin mengurangi risiko keterpaparan wajah dengan zat kimia berlebihan. Ya begitulah kalau cenderung malas, pake yang praktis aja namun usahakan rutin.

Semoga sharing ini berguna 😁.

Note: saya sengaja fotoin produknya, siapa tahu ada yg sedang butuh referensi.

Similar Posts

  • | |

    HIROSHIMA DAN KEJAHATAN MANUSIA

    Delapan puluh tahun lalu, pagi itu hidup berjalan sebagaimana biasa bagi sebagian besar dari mereka. Anak-anak berangkat ke sekolah, orang tua bekerja, sebagian tinggal di rumah untuk mengurus rumah. Anak-anak berlarian, remaja bercengkrama, orang dewasa mungkin dipusingkan dengan beban hidup di masa perang. Tidak ada yang menyadari bahwa sebentar lagi kehidupan di kota ini akan…

  • | | |

    BELAJAR LEWAT MENDENGARKAN

    Saya telah beberapa kali menulis tentang mendengar aktif dan manfaatnya—baik dalam interaksi sehari-hari maupun di dunia sales dan bisnis. Kita sudah memahami bahwa mendengar aktif memberi dampak positif bagi orang lain. Ia bisa sangat membantu mereka yang sedang dalam kesulitan. Dalam konteks bisnis, mendengar aktif membantu klien lebih memahami kebutuhannya, yang pada akhirnya juga berdampak…

  • | | |

    PILIHAN HIDUP

    Hidup itu adalah rangkaian konsekuensi dari pilihan yang kita ambil. Dulu saya sangat percaya dengan kalimat ini. Tapi sekarang, saya menyakini, bagi orang beriman pilihan hidupnya bukan dia yang menentukan. Ada Allah sebaik-baik pembuat pilihan. Berserah diri pada hakikatnya menyerahkan pilihan ini padaNya. Melalui doa, istikharah, munajat panjang, pengambilan keputusan tidak lagi berdasarkan akal semata….

  • Membaca Ayat-Ayat Allah

    Saat mendengarkan anjuran untuk membaca ayat-ayat Allah, dulu pemahaman saya hanya sebatas membaca apa yang ada di dalam Al-Qur’an. Tidak salah memang, namun karena pemahaman saya terhadap Al-Quran juga cuma segitu-gitunya, anjuran membaca ayat-ayat Nya ini terasa jauh saja dari kehidupan. Sampai kemudian, setelah sekian panjang penjelasan dari Guru saya dan pengalaman hidup, pemahaman baru…

  • PROSES

    Pernah suatu kali saya merasa kecewa dengan diri saya sendiri karena tidak melakukan apa yang saya yakini. Ada masa-masa saya merasa dipenuhi hawa nafsu, marah pada keadaan, kecewa dan mengeluh dengan banyak hal. Hal ini membuat saya sedih dan merasa putus asa, karena sangat jauh dari gambaran mu’min yang baik, yang saya yakini saat ini….

  • POLIGAMI

    Why I marry him?Pertanyaan ini datang bertubi-tubi saat saya memutuskan untuk bersedia menikah dengannya. Trust me, itu bukan keputusan mudah. Butuh waktu bermalam-malam, penuh keraguan, kebingungan, kekhawatiran sebelum mengatakan ‘i do’. Bukan ‘iya’ yang ajeg, tapi penuh kegalauan yg sewaktu-waktu bisa berubah di detik terakhir. Segalau itu? Iya segalau itu. Apakah saya tidak mencintainya? Saya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *