| | |

KUTIPAN AYAT

Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuninya) dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang membutuhkannya.

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu msh merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: ‘Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.’ Keduanya menjawab: ‘kami datang dgn suka hati.’

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dlm dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikian ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

(QS. Fushshilat: 10-12)

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, hingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

(QS. Fushshilat: 53)

Bumi jasad, langit jiwa, dan penataannya.

-Lampung Trip, 2023-

Similar Posts

  • | | |

    INDONESIA GELAP

    Beberapa pekan terakhir, linimasa saya dipenuhi dengan berita yang tidak menyenangkan tentang negeri ini. Kasus korupsi oplosan Pertamax oleh pejabat Pertamina yang merugikan negara triliunan rupiah, simpang siurnya informasi terkait Danantara, pernyataan kontroversial para pejabat, hingga demonstrasi mahasiswa yang mewarnai hari-hari di tengah ketidakpastian ekonomi. Pengangguran meningkat, PHK terjadi di berbagai sektor, bisnis banyak yang…

  • | | |

    NIAT

    Siang itu langit cerah berawan saat saya memasuki salah satu kompleks perkantoran di jantung kota Jakarta. Saya dan salah seorang teman, ada janji meeting dan makan siang dengan salah satu calon klien kami. Lobi gedung terlihat mulai ramai saat saya tiba di sana. ‘Saya sudah di bawah, Mbak.’ Begitu bunyi WA yang saya kirimkan pada…

  • |

    KEPADA-MU

    Bolehkah aku menemuiMu lagi, Setelah lepas hari kemarin, Saat langit masih terang, dan laut belumlah pasang. Bolehkah aku menemuiMu lagi, Mengeja asmaMu dengan sungguh-sungguh, Merapal doa sepenuh hati, MemintaMu menemani lagi kali ini. Ah aku malu menengadahkan muka, Meski kutahu Kau kan selalu menyambutku dengan sumringah, Rinduku kadang hanya saat pasang, Yang hilang saat terang….

  • | | |

    CERITA DARI TANAH PAPUA (1): MENEMUKAN KEMBALI MAKNA PEKERJAAN

    Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di tanah Papua, pulau paling timur Indonesia. Awalnya aku tidak terlalu excited untuk berangkat—mungkin karena faktor usia, atau karena terlalu sering bepergian belakangan ini, membuatku kehilangan semangat untuk menjelajah. Ditambah lagi, kenyataan bahwa kepergian ke Tanah Papua ini akan sangat menyita stamina fisik, karena waktu kunjungan yang sangat padat….

  • | |

    TENANGLAH JIWA

    Tenang tenanglah,sesuatu dalam dada.Diam diamlah,dengarkan suara dari jiwa. Kita terlalu sering menghampiri dunia,Dan mati tenggelam di dalamnya. Tenang tenanglah,Bersama yang hakiki di dalam sana.Nyalakan terangnya,Menjadi pelita dalam jiwa. Diam diamlah,Perhatikan kemana Tuhanmu membawa.

  • | |

    PIKIRAN

    Sabtu pagi itu, seperti biasa, aku mengikuti kelas yoga di salah satu pusat kebugaran. Setelah dua bulan absen karena sakit, akhirnya aku bisa kembali. Saat masuk kelas, aku mencari tempat kosong, menggelar matras, dan bersiap. Ruangan mulai penuh. Tak lama kemudian, instruktur meminta kami duduk nyaman dan mengikuti arahannya. Kelas selalu dimulai dengan latihan pernapasan….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *