| | | |

HAKIM

Saya dibesarkan oleh ibu yang menerapkan strict parenting. Cenderung mengajarkan disiplin yang ketat dengan aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar. Kontrol terhadap perilaku merupakan salah satu hal utama dalam pengasuhan ini. Hal yang mana di kemudian hari saya pahami membentuk sifat cenderung protes jika seseorang tidak bertindak seperti seharusnya.

Saya jadi kurang dapat mentoleransi kesalahan orang lain dan memaksa orang untuk berubah sesuai dengan yang saya yakini benar. Bentuk ‘pemaksaan’ ini bisa hadir dalam komplain yang berulang-ulang atau nasihat yang berulang kali sehingga menjemukan untuk yang menerimanya, meskipun disampaikan dengan kalimat yang baik.

Hingga di suatu titik saya menyadari kita tidak pernah diminta bertanggung jawab terhadap perbuatan orang lain. Kita hanya diminta ‘saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran’. Bagaimana orang lain kemudian akan berperilaku sama sekali di luar kendali kita. Bukan tanggung jawab kita. Tanggung jawab kita adalah perilaku, pikiran dan perasaan kita sendiri. Itu saja.

Saya kemudian juga menyadari bahwa pikiran, perasaan dan perbuatan yang tidak tepat sebenarnya hanya merugikan diri sendiri. Jadi jika orang lain menyakiti kita, menahan hak kita, tidak melakukan kewajibannya, pada dasarnya kerugian ada di tangannya. Mungkin kita tampak terdzalimi dan diperlakukan tidak adil, namun semua pikiran, perasaan, perbuatan yang tidak tepat itu sejatinya hanya akan menghalangi pelakunya dari kebenaran, dari cahaya. Hijab yang menjadi sebenar-benarnya kerugian jika tidak ditaubatinya. Di titik ini sebaiknya kita mendoakannya agar doa yang sama dikabulkan juga untuk kita sendiri.

Saya lalu belajar untuk mengingatkan seperlunya saja, sebagai bentuk kasih sayang. Belajar melepaskan keinginan untuk mengontrol. Belajar untuk berhenti menjadi hakim dalam perilaku orang lain. Siapalah kita ini yang untuk memahami kebenaran saja masih sulit karena masih seringkali gelap dunia batinnya dan terhijab mata hatinya dari Al-Haq. Lebih baik belajar menjadi hakim untuk diri sendiri saja, sebelum Hakim yang sebenar-benarnya membuka kitab kita nanti dan menampakkan semua kebenaran di Hari Akhirat nanti. Wallahu’alam.

Similar Posts

  • | | |

    IDE MAIN

    Masih inget gak mainan spt ini jaman dulu? Bisa lho diterapkan di rumah pengisi waktu luang anak. Cara mainnya mudah, dua org pemain secara bergiliran berusaha mengeluarkan koin pemain lawan dari garis batas. Apa yg diajarkan dr permainan ini? Keterampilan motorik halus (menyentil, mengatur kekuatan sentilan 😊), keterampilan sosial (bergiliran, bersikap sportif jika kalah), dan…

  • | | |

    PARENTING, FITRAH DIRI DAN PERUBAHAN

    Satu konsep yang cukup menarik yang pelajari di psikologi adalah definisi inteligensi sebagai kemampuan beradaptasi. Tidak hanya berkaitan dengan kemampuan memproses informasi atau mengingat sesuatu, namun juga hal penting dari inteligensi manusia adalah kemampuan beradaptasinya. Suatu malam, orang tua di WA Grup Keluarga Pintar membahas kemampuan beradaptasi ini dalam kaitannya dengan kemunculan AI yang konon…

  • |

    De Clan Kafe

    Nemu tempat ini saat sedang muter di Depok menyelesaikan beberapa urusan. Tempatnya di pinggir jalan Tole Iskandar, sebelum Bella Casa kalau dr arah depok timur/tip top ke siliwangi/margonda. Saat sedang ngider, eh kelihatan lah tempat ini. Kebetulan lapar dan capek serta masih nunggu satu urusan lagi di depok yg baru bisa diberesin di atas jam…

  • | | |

    BELAJAR LEWAT MENDENGARKAN

    Saya telah beberapa kali menulis tentang mendengar aktif dan manfaatnya—baik dalam interaksi sehari-hari maupun di dunia sales dan bisnis. Kita sudah memahami bahwa mendengar aktif memberi dampak positif bagi orang lain. Ia bisa sangat membantu mereka yang sedang dalam kesulitan. Dalam konteks bisnis, mendengar aktif membantu klien lebih memahami kebutuhannya, yang pada akhirnya juga berdampak…

  • | |

    Ujian dan Pelajaran

    Beberapa waktu ini, anak kedua saya menghadapi ujian akhir di sekolahnya. Sewajarnya anak yang sedang menghadapi ujian akhir sekolah, si kecil ini kadang terlihat stres, khawatir, dan perasaan tidak menyenangkan lainnya menjelang ujian. Salah satu cara saya menenangkannya adalah dengan mengatakan insyaAllah ujian ini ada tanggal berakhirnya, dan itu dia ketahui dengan pasti. Setelah tanggal…

  • SYUKUR

    Belakangan ini kantor saya sedang membuka lowongan utk dua posisi full time. Kami memutuskan utk menggunakan salah satu situs lowongan kerja, agar mendapatkan lebih banyak kandidat utk dipilih. Beberapa hari setelah lowongan dipasang, saya dan teman di kantor, yang bertanggung jawab terhadap proses rekrutmen ini, mengecek iklan yang kami pasang. Kami kaget mendapati salah satu…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *