| |

SAKIT

Satu bulan pasca operasi tahun lalu, kondisi kesehatanku perlahan berangsur pulih. Aku sudah mulai kembali masuk kantor, dan melakukan perjalanan keluar kota untuk satu urusan training. Aku pikir semuanya sudah kembali seperti sedia kala, rutinitas harian bisa kembali terjaga.

Namun dua Minggu pasca pulih tiba-tiba aku merasakan ada yang salah kembali dengan tubuhku. Badanku mulai tidak enak, hingga berakhir dengan demam tinggi 39 derajat selama beberapa hari. Terapi tradisional, istirahat, banyak minum air putih dan parasetamol tidak berhasil menurunkan kondisi panas yang membuatku menjadi lemas.

Setelah panas turun naik selama 4 hari, akhirnya aku memutuskan ke IGD RS terdekat. Awalnya hanya ingin mendapatkan pengobatan karena faskes 1 tutup di hari itu. Namun ternyata, di antara keramaian IGD, aku diminta dokter utk kembali rawat inap. Infeksi bakteri yg menyebabkan batuk dan demam, diagnosa yang akhirnya diberikan, yg menyebabkan aku harus merasakan kembali kamar perawatan rumah sakit selama 3 hari.

Total hampir dua minggu aku merasakan sakit dan pemulihan. Dua minggu juga tidak kemana-mana, sulit beraktivitas, bahkan sekedar membaca buku atau duduk menonton TV. Hidupku terbatas kembali, rutinitas disetting 0 lagi. Aku mulai merasa lelah dengan rutinitas kunjungan dokter, rumah sakit dan istirahat. Mulai sedih dan memohon pada Allah SWT utk diberi kesehatan dan bisa menjalankan rutinitas kembali.

Sudah tiga tahun aku membangun rutinitas yang cukup baik dan produktif di mata orang-orang. Bangun sebelum subuh, beribadah, sholat subuh, belajar, menyiapkan dan menemani anak sarapan, dan juga berolahraga 3 kali seminggu. Semuanya berubah dan terhenti saat sakit dua bulan ini. Hatiku sedih karena seperti mengulang kebiasaan dari nol kembali.

Di tengah kesedihan tiba-tiba terlintas pikiran ‘bukankah aku ingin belajar hidup hari ini?’, ‘kenapa aku masih mengeluh jika hari ini tak sesuai harapan?’ inilah kenyataan hari ini. Sakit, tidak bisa kemana-mana, ibadah rutin terlewat, belajar juga tidak bisa, bertemu teman apalagi.

Hari ini temanya adalah diam, apa yang bisa kulakukan adalah istighfar, dan mungkin mendengarkan kajian. Jadi nikmati yang aku bisa karena Dia juga yang menghadirkannya. Tak usah memikirkan target, tak usah memikirkan kondisi fisik terlalu jauh, keinginan ini itu yang sedang kurencanakan. Tak usah. Hidupku toh tidak ada yang tahu. Hari ini sakit, perbanyak istighfar mengingat mati.

Aku terhenyak mendengarkan kata hati. Baru kusadari betapa sulitnya hidup di hari ini, terutama jika tidak sesuai keinginan diri. Padahal besok lusa belum tentu kita masih ada, karena kita tidak pernah tahu jatah hidup di dunia.

Hari ini, yang kita punya ya cuma saat ini. Belajar menikmatinya sepenuh hati. Aku kemudian memejamkan mata, mencoba istighfar dan menikmati sakit yang Dia beri. Alhamdulillah perlahan semua menjadi lebih baik.

Beberapa hari ini kondisiku sudah pulih kembali. Aku mulai melihat lagi target yang aku tetapkan, juga mengembalikan aktivitas harian secara perlahan. Gak mudah setelah nyaris 2 minggu penuh beristirahat dan kehilangan ritme nyaris dua bulan. Kalau dalam teori seperti harus memulai ulang kembali ketika kebiasaan baik terhenti.

Tapi tidak apalah, toh sebenarnya yang paling penting bukan tentang membangun kebiasaan baik itu. Namun kesadaran hidup hari ini, saat ini, yang paling berharga. Karena hidup kita bisa saja berhenti sewaktu-waktu.

Depok, awal februari 2025.

Similar Posts

  • | |

    Tentang Doa

    Salah satu bukti kekuatan doa bagi saya adalah keberhasilan diterima masuk UI dari jalur PPKB (tanpa tes). Sebagai satu-satunya kandidat yang diterima saat itu lewat jalur ini di kota saya, saya merasa hanya keajaiban doa yang mewujudkannya. Begitu juga saat anak sulung saya akhirnya diterima di salah satu Universitas di Jepang, lagi-lagi salah satu wujud…

  • | | |

    Mendengarkan Dengan Hati

    Beberapa hari lalu saya melakukan presentasi training di depan klien secara online. Hal yang rutin sebenarnya, bertemu klien, mendengarkan kebutuhannya dan kemudian menyiapkan produk training yang sesuai dengan kebutuhannya ini. Setelah saya melakukan presentasi, PIC klien yang merupakan top manajemen di perusahaan ini mulai menjelaskan situasinya. Beliau dahulunya berkarir di perusahaan besar, dimana learning culture-nya…

  • MELAMPAUI BATAS

    Ampunkanlah perilaku kami yang melampaui batas… Tiba-tiba ingat potongan ayat/doa tersebut. Makin ke sini saya merasa banyak sekali perilaku saya yang melampaui batas, yang tidak saya sadari. Belanja di luar kebutuhan, respon emosi yang berlebihan terhadap sesuatu, memaksakan untuk mengikuti atau mendapatkan sesuatu, dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Panjang bener deretannya kalau diingat-ingat. Ukuran…

  • |

    AKAR DAN KITAB DIRI

    Mengenali kembali ke-Minang-an saya dan mengakuinya, adalah salah satu bentuk pengenalan dan pembacaan kitab diri yang saya lakukan belakangan ini. Saat usia lebih muda, saya sempat tidak ingin terlahir sebagai orang Minang. Dengan segala stereotype negatifnya, ditambah lagi saya lahir dan besar di kota lain, saya cenderung merasa jauh dari ranah Minang ini, dibandingkan kota…

  • |

    KUTIPAN AYAT

    18.Al-Kahf : 16 وَإِذِ اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مِرْفَقًا Karena kamu juga telah meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka berlindunglah ke dalam gua itu. (Dengan demikian,) niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan bagimu sesuatu yang…

  • | | |

    REMINDER

    Segala sesuatu yang menjadi hak kita, akan sampai pada kita, entah bagaimanapun caranya. Hak-hak kita yang ditahan, akan tergantikan dalam bentuk lain. Dalam bentuk yang mungkin malah lebih baik. Belakangan ini saya sedang mendapatkan insight tentang ini. Beberapa penggantian yang Allah berikan, sebagai ganti dari hak yang belum tertunaikan. Begitu juga kedzaliman yang kita alami,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *