MELAMPAUI BATAS

Ampunkanlah perilaku kami yang melampaui batas…

Tiba-tiba ingat potongan ayat/doa tersebut. Makin ke sini saya merasa banyak sekali perilaku saya yang melampaui batas, yang tidak saya sadari. Belanja di luar kebutuhan, respon emosi yang berlebihan terhadap sesuatu, memaksakan untuk mengikuti atau mendapatkan sesuatu, dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Panjang bener deretannya kalau diingat-ingat.

Ukuran melampaui batas utk setiap orang sepemahaman saya saat ini berbeda-beda, tergantung kadar dirinya. Melampaui batas ini mungkin terkait erat dengan pemahaman ttg kadar diri dan kejujuran thd diri sendiri. Kalau kita tidak punya pemahaman tentang siapa diri kita, apa yang kita butuhkan sebenarnya, apa yang Allah inginkan dari kita, sulit rasanya memahami tentang kadar untuk setiap urusan yang hadir ini. Orang yang memahami ini hawa nafsunya sudah terkendali, dan hidupnya sudah sepenuhnya tertuntun.

Masih jauh sekali rasanya untuk mencapai kriteria ini, mengingat hawa nafsu masih sering memimpin dalam berperilaku, berpikir, merasa ataupun membuat keputusan. Namun setidaknya doa di atas akan menunjukkan kesungguhan betapa diri kita sangat ingin berperilaku sesuai dengan kadar diri yang Allah tetapkan. Semoga cahaya iman akan membantu memberikan jalan utk semua keputusan.

Similar Posts

  • | |

    PIKIRAN

    Sabtu pagi itu, seperti biasa, aku mengikuti kelas yoga di salah satu pusat kebugaran. Setelah dua bulan absen karena sakit, akhirnya aku bisa kembali. Saat masuk kelas, aku mencari tempat kosong, menggelar matras, dan bersiap. Ruangan mulai penuh. Tak lama kemudian, instruktur meminta kami duduk nyaman dan mengikuti arahannya. Kelas selalu dimulai dengan latihan pernapasan….

  • | | |

    TENTANG HIDUP

    Siang itu hujan baru saja berhenti. Mendung masih bergelayut di langit, ketika aku dan si kecil membuka pintu pagar rumah. Kami berencana makan di satu tempat, sambil bertemu dengan beberapa sahabat lamaku. Taksi online yang kupesan sudah terparkir di depan rumah. Ketika membuka pintunya, aku tersadar pernah bertemu dengan pasangan ibu dan anak, pengemudi taksi…

  • |

    IBU

    Anakku sakit. Sudah beberapa hari ini badannya panas. Diagnosa dokter dia terkena demam tifoid atau gejala tifus bahasa awamnya. Alhamdulillah setelah istirahat, makan sesuai anjuran dan minum obat, kondisinya perlahan-lahan membaik. Sakitnya ini membawaku ke ingatan ketika mengalami sakit yang sama, di usia yang tidak jauh berbeda. Puluhan tahun yang lalu. Aku harus istirahat kurang…

  • |

    MEMBACA DIRI

    Mengenali kembali ke-Minang-an saya dan mengakuinya, adalah salah satu bentuk pengenalan dan pembacaan kitab diri yang saya lakukan belakangan ini. Saat usia lebih muda, saya sempat tidak ingin terlahir sebagai orang Minang. Dengan segala stereotype negatifnya, ditambah lagi saya lahir dan besar di kota lain, saya cenderung merasa jauh dari ranah Minang ini, dibandingkan kota…

  • | |

    BANDUNG

    Bandung buat saya istimewa. Dia adalah penanda titik titik perjalanan. Dua puluh tujuh tahun yang lalu, saya mengunjunginya pertama kali. Bersama beberapa orang sahabat putih abu-abu, menempuh lebih dari 24 jam perjalanan dari Bengkulu. Selepas ujian akhir nasional, sebelum kemudian memulai cerita hidup di Ibukota sekitarnya. Belajar hidup mandiri, terpisah jauh dari orang tua, sebulan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *