SITA 2023


Alhamdulillah dikasih Allah kesempatan memandu salah satu acara besar yang selalu saya tunggu-tunggu: Silaturahmi Tahunan (SITA) Thariqah Qudusiyah-Perkumpulan Islam Paramartha. Biasanya hanya menikmati sajiannya dari layar kaca (sejak pandemi) atau hadir ke acara di hari H, sebagai tamu saja. Menikmati hidangan lahir batin-nya.
Meskipun sering berbicara di depan publik, menjadi MC di acara ini buat saya sungguh sama sekali berbeda. Ada nuansa sakral, semi formal, sekaligus akrab yang harus terbangun saat membawakannya. Hal ini memicu kembali munculnya kekhawatiran dan kecemasan saat berbicara di depan umum.
Berusaha mempersiapkan diri lahir batin, namun tetap saja, pada akhirnya diajarkan untuk hanya mengandalkan Allah saja. Beberapa hari menjelang hari H, saya sempat jatuh sakit, lalu partner MC Herry Mardian -yang merupakan temen cela-celaan sejak dulu kala- pindahan rumah, sehingga proses latihan bersama tersendat-sendat karena situasi yang tidak memungkinkan.
Sempat diwarnai macet di awal latihan bareng, menjelang sore sebelum acara. Sempat dikasih masukan oleh Mas Eki Susanto, ‘rileks aja, jangan tegang, Mbak Putri kedengaran seperti pembawa acara Radio Sonora. Ini Presenta nya gak keluar nih.’ Yang bikin saya ngakak dengernya. Radio Sonora itu radio tahun kapan ya? .
Diiringi doa suami, ‘Mas, khusus berdoa untuk kamu setelah subuh ini’, yang bikin istrinya ini terharu, Alhamdulillah semua berjalan lancar. Alhamdulillah ya Allah, saya bersaksi jiwa saya benar-benar berbahagia ada di antara sahabat seperjalanan, mendengar langsung tausiyah Mursyid tercinta, menikmati ‘hidangan’Nya, berkumpul bersama dalam suasana yang akrab.
Benarlah pesan suami, ‘jika diberi tugas, adabnya adalah menerima dulu’. Akan ada yang bernyanyi di dalam jika kita menjalankannya sepenuh hati.