DELAY

Beberapa waktu ini saya sedang sering melakukan perjalanan keluar kota dengan pesawat udara. Perjalanan ke kota yang berbeda-beda ini dalam rangka tugas kantor, dengan menggunakan maskapai yang berbeda-beda. Sekali waktu saya menggunakan B*tik, lalu Sup*rjet dan juga Cityl*nk.

Ada satu hal yang saya sadari hampir seragam saat saya menggunakan pesawat udara, yaitu perkara keterlambatan penerbangan. Entah bagaimana, semua maskapai ini seperti kompak delay dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Mulai dari mundur 10 menit, 1 jam, bahkan hingga 2 jam seperti yang saya alami dalam penerbangan ke Batam hari ini. Saya merasa delay ini semacam sudah jadi tradisi dan pemakluman umum. Sesuatu yang wajar, sehingga malah terasa luar biasa ketika pesawat terbang sesuai jadwal. Sungguh aneh sekali.

Lebih mengherankan lagi bagaimana maskapai penerbangan berespon terhadap delay ini. Karena dianggap biasa, lumrah dan wajar, sebagai akibatnya penumpang harus merasakan banyak kejutan tanpa perasaan bersalah dari maskapai. Sebagai contoh hari ini, rencana kami terbang adalah pukul 13.50. Malam sebelum keberangkatan saya mendapat pemberitahuan bahwa pesawat delay 20 menit. Saya masih tidak mengapa karena informasi diberikan lebih awal.

Tapi ternyata kejutan delay tidak cukup sampai di situ. Saat kami tiba di bandara dan selesai mendrop bagasi, kami baru tahu bahwa penerbangan ditunda satu jam dari jadwal seharusnya. Lebih mengejutkan, tidak ada pemberitahuan sama sekali di counter check in bahwa jadwal penerbangan mundur. Meskipun kesal dengan perilaku maskapai yang seenaknya ini, namun kami masih menerima karena waktu menunggu bisa digunakan untuk makan siang dan sholat dahulu.

Tapi drama terbang telat ini rupanya belum berakhir. Setelah masuk ke dalam pesawat, kami masih harus menunggu hampir satu jam lagi, utk pesawat benar-benar akhirnya terbang landas menuju tempat tujuan. Kami semakin mundur tiba di tujuan, karena pesawat tidak bisa langsung mendarat karena kendala teknis di bandara Hang Nadim Batam.

Sungguh-sungguh kejutan yang bukan kejutan lagi, kami menghabiskan 3,5 jam untuk penerbangan yang hanya memakan waktu 1,5 jam seharusnya.

Saya hanya berpikir bagaimana waktu penumpang sangat tidak dihargai di sini. Saya mempersiapkan diri lebih awal, mengurangi jam istirahat setelah dua hari sebelumnya lelah karena ada training, agar tidak terlambat. Saya berharap sampai di tujuan tepat waktu agar bisa beristirahat, mempersiapkan diri untuk kegiatan training besok hari.

Belum lagi kami ada rencana survey lokasi dengan klien untuk koordinasi akhir persiapan training besok. Banyak sekali rencana harus disesuaikan, waktu terbuang karena perkara delay ini.

Saya yakin banyak orang yang sama dengan saya, entah mengorbankan waktu istirahat, mengorbankan waktu berkeliling kota yang dikunjungi, waktu bertemu keluarga lebih awal, waktu meeting atau rencana bisnis/pekerjaan lain karena kebiasaan maskapai yang tidak bertanggung jawab ini. Seolah-olah semua itu tidak ada harganya sama sekali. Waktu maskapai lah yang paling berharga dan penting, dibandingkan para penumpangnya.

Seringkali tidak ada kompensasi apapun, atau hukuman apapun terhadap keterlambatan yang membuat penumpang kehilangan hal paling berharga, yaitu waktunya ini. Benar-benar terasa tidak dihargainya hak-hak konsumen, ketika berurusan dengan penerbangan ini. Entah sampai kapan.

Similar Posts

  • | | |

    KEBAIKAN HATI

    Rabu sore menjelang maghrib, dengan langkah tergesa-gesa aku memasuki pelataran mall menuju salah satu klub kebugaran dimana aku terdaftar sebagai anggota-nya. Waktu sudah menunjukkan jam 6 kurang dan waktu maghrib sudah tiba. Hari ini aku ingin mengikuti salah satu kelas yang belum pernah ku ikuti sebelumnya. Aku lirik jam di handphone, masih ada waktu untuk…

  • | |

    PENDERITAAN : MENGEJA KASIH DI BALIK UJIAN

    Satu minggu terakhir ini bukan minggu yang mudah untuk saya. Salah satu teman baik saya terkena stroke di batang otak. Setelah koma dan dirawat di ICU selama satu bulan, saat ini kondisinya sadar namun belum bisa bergerak. Hanya mampu mengedipkan mata, sedikit tersenyum dan menggerakkan jari-jari. Saat mengunjunginya beberapa hari yang lalu, saya menangis. Dua…

  • PERSISTENSI

    Seorang sahabat berkomentar bahwa saya seorang yang persisten. Bertahun-tahun yang lalu saat saya bertanya pada sahabat yang lain, komentar yang sama juga saya dapatkan. Saya seorang yang keras kemauannya jika menginginkan sesuatu. Saya akan mengejarnya hingga dapat, bahkan kadang tanpa menghiraukan banyak hal di sekeliling. Apakah itu buruk? Saat ini saya menyadari bahwa persistensi tanpa…

  • | | |

    HIDUP

    Beberapa kali lewat di beranda saya postingan seseorang mengenai orang lain yang bertindak ini dan itu. Netizen kemudian ramai-ramai mengomentari postingan tersebut, menilai dari sudut pandangnya tentang hidup orang lain. Tanpa pernah mengetahui sudut pandang yang punya hidup sendiri, terhadap persoalan mereka. Saling bersahutan, hiruk pikuk seperti pasar. Saya sendiri pernah merasakan menjadi topik postingan…

  • | |

    SEORANG PEMUDA DAN MOBIL MOGOK: SEBUAH KISAH KEBAIKAN HATI

    Kamis sore, seperti biasa aku pulang dari kantor setelah seharian bekerja. Sore itu aku menggunakan taksi online yang kupesan setelah suami mengantarkanku ke titik jemput seperti biasanya. Hari itu bukan jadwalnya bermalam di rumahku, jadi aku akan pulang sendiri seperti biasa. Perjalanan lancar sejak kami berangkat hingga turun di pintu tol terdekat dari rumahku. Hari…

  • | | |

    REMINDER

    Segala sesuatu yang menjadi hak kita, akan sampai pada kita, entah bagaimanapun caranya. Hak-hak kita yang ditahan, akan tergantikan dalam bentuk lain. Dalam bentuk yang mungkin malah lebih baik. Belakangan ini saya sedang mendapatkan insight tentang ini. Beberapa penggantian yang Allah berikan, sebagai ganti dari hak yang belum tertunaikan. Begitu juga kedzaliman yang kita alami,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *